Banyaknya pengakses portal yang
menyediakan beragam video seperti
YouTube serta makin tingginya
akses internet melalui ponsel di
Indonesia membuat Numedia
melihat hal ini sebagai pasar yang
potensial untuk dikembangkan.
Demikian disampaikan CEO PT.
Numedia Global, Andy Zain.
“ Contohnya banyak orang suka
akses video. Tapi cuma bisa dari PC
atau laptop. Padahal kebanyakan
pengakses internet di Indonesia
adalah melalui ponsel, ” ujarnya,
Sabtu (17/7/2010), di Jakarta
Convention Center.
Melihat hal ini, Numedia kemudian
bekerja sama dengan VuClip dari
Amerika Serikat dalam pemberian
layanan video searching dengan
mudah melalui ponsel.
“Pengguna tinggal masuk ke portal
VuClip di m.vuclip.com kemudian
searching video yang diingin dan
play, ” ujar Andy kepada
Kompas.com.
Andy juga berujar tampilan dalam
VuClip juga disesuaikan dengan
tampilan mobile sehingga
memberikan kenyamanan
pengguna dalam menonton video.
“Kalau di YouTube itu tampilannya
kan besar. Di VuClip kita setting
mobile view. Pada saat masuk dan
memilih video, kita akan meminta
jenis HP yang digunakan dan
keterangan lain sehingga bisa
langsung disesuaikan dengan
fasilitas di dalam HP,” ujarnya
kepada Kompas.com.
VuClip pada dasarnya merupakan
sebuah portal index video yang
menampung lebih dari 100 juta
video internet melalui lebih dari
7.000 jenis ponsel di seluruh dunia.
“Seluruh HP bisa menggunakan
fasilitas ini asal memiliki video
player. Ponsel dengan koneksi GPRS
pun bisa, ” ungkap Andy.
Adapun, PT. Numedia Global sudah
meluncurkan produk VuClip sejak
bulan Mei 2010 dan kini peluncuran
layanannya sudah didukung
beberapa provider seperi XL Axiata,
Telkomsel, dan Three.
Sejak bulan Mei lalu, Vuclip berhasil
mencapai pertumbuhan traffic
hingga 500%. Di Indonesia, portal
VuClip sudah mencapai 30 juta page
view per bulan.
“VuClip sangat cocok bagi pengguna
ponsel yang menginginkan
kepraktisan dalam mencari dan
menonton video dengan cepat dan
mudah. Dan lebih hemat karena
tampilan mobilenya, ” ujar Andy
yang menggawangi Numedia
sebagai perusahaan yang fokus
pada pengembangan Value Added
System (VAS) tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar